Solusi untuk transisi energi Indonesia

  • Teknologi CCS dapat mendukung keberlanjutan pertumbuhan industri dan juga menjadi solusi untuk mengurangi emisi.
  • Indonesia dalam posisi yang menguntungkan untuk memanfaatkan kebutuhan CCS yang kian meningkat.
  • Kebijakan CCS di Indonesia membantu mempercepat pertumbuhan industri ini.

Navigasi ke:

Image Hariadi Budiman
Commercial  Business Development Director,
ExxonMobil Low Carbon Solutions Indonesia
Hariadi Budiman
Commercial & Business Development Director,
ExxonMobil Low Carbon Solutions Indonesia

Hariadi Budiman, Commercial & Business Development Director di ExxonMobil Low Carbon Solutions Indonesia, telah menyaksikan banyak perubahan selama lebih dari 20 tahun dirinya berkecimpung di industri energi. Menurutnya, saat ini industri energi tengah mengalami salah satu transfromasi terbesar dalam sejarah.

Perubahan besar yang dimaksud adalah transisi energi, ketika dunia mengurangi emisi sambil tetap menyediakan energi yang andal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.

Mengatasi tantangan ini di Asia Pasifik adalah bagian dari persamaan “dan” milik ExxonMobil.

Memenuhi kebutuhan energi “dan” mengurangi emisi

“Permintaan energi akan terus meningkat di Asia Pasifik dalam beberapa dekade mendatang,” jelas Hariadi.

“Jadi, untuk memastikan keamanan energi, minyak dan gas masih diperlukan untuk memenuhi permintaan energi, sementara bahan bakar rendah karbon dan teknologi lain membantu mengurangi emisi.”

Ia menjelaskan bahwa berbagai solusi akan menjaga pertumbuhan Asia Pasifik dan perekonomiannya. Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) dapat memainkan peran utama dalam solusi “dan” ini – membantu menurunkan emisi di saat populasi dan kesejahteraan kawasan meningkat.

CCS adalah komponen penting dalam transisi menuju sektor energi yang lebih berkelanjutan di Indonesia dan Asia Tenggara.

Teknologi seperti CCS membantu mengatasi tantangan dalam memenuhi permintaan energi sekaligus memitigasi risiko perubahan iklim,

Hariadi Budiman
Commercial & Business Development Director,
ExxonMobil Low Carbon Solutions Indonesia

 

Hal ini karena CCS mampu secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor yang sulit dikurangi, seperti pembangkit listrik dan industri manufaktur, termasuk produksi baja dan semen.

Semuanya penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup di Asia Pasifik.

Hariadi berbicara di forum CCS 2024

“Kami sudah mengambil langkah nyata di Indonesia untuk menghadirkan solusi ini,” ujarnya,

“Kami melihat Indonesia berpotensi memimpin industri CCS karena memiliki kombinasi geologi yang tepat, keterampilan yang mumpuni, dan kebijakan yang mendukung.”

ExxonMobil telah bekerja sama dengan Pertamina untuk membangun hub CCS regional yang dapat membantu perusahaan penghasil emisi besar mengurangi emisinya, dengan mengeksplorasi potensi penyimpanan CO2 dalam jumlah gigaton di Cekungan Asri.

Hariadi mengatakan bahwa pemerintah Indonesia juga turut mempercepat kemajuanmelalui solusi kebijakan yang lebih cerdas.

 

Ia menyoroti Peraturan Presiden sebagai langkah awal yang penting dalam pengembangan dan penerapan teknologi CCS di Indonesia, karena memberikan kejelasan regulasi untuk CCS.

Selain itu, Peraturan Kementerian yang baru disahkan memberikan pedoman yang berhasil menempatkan Indonesia lebih unggul dibanding negara-negara lain di kawasan dalam hal regulasi CCS, dan mendukung target Nol Emisi Karbon Indonesia tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi.

“Peraturan ini membuat kita selangkah lebih maju dari negara-negara lain di kawasan ini terkait kebijakan CCS,” terangnya.

Indonesia berhasil menempatkan dirinya di garis depan industri CCS di Asia Pasifik, sebagai pelopor solusi yang mampu mendukung pengembangan kawasan sekaligus mengurangi emisi.

Image Pengarahan tim
Pengarahan tim

ExxonMobil di Indonesia

Explore more

Peluang besar CCS di Indonesia

Peluang besar CCS di Indonesia

Seperti apa hub CCS di Indonesia

Seperti apa hub CCS di Indonesia